A

SHARING AND GROWING TOGETHER

Minggu, 18 September 2022

WORKSHOP SAGUSARIF IGI MELAWI TAHUN 2022

Kamis, 15 September 2022 Ikatan Guru Indonesia Kabupaten Melawi mengadakan pelatihan satu guru satu kearifan lokal yang disingkat SAGUSARIF, dengan tema kearifan lokal dan cinta lingkungan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka. IGI Melawi menghadirkan beberapa pembicara handal tentang kearifan lokal yaitu Undang Setiawan S.Pd., MM. yang saat ini menjabat sebagai Kepala SMA Negeri 4 Sintang (sekolah penggerak angkatan pertama), Dra. Sri Utami SMA Negeri 4 Sintang (sekolah penggerak angkatan pertama), Nia Daniati SPd. Kepala SMA Negeri 1 Belimbing, Melawi (calon PSP angkatan 3), Udurma Sinaga, S.Pd. (Guru SMA Negeri 4 Sintang), dan Juleha, S.Pd (Guru SMA Negeri 4 Sintang).
Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru di kabupaten Melawi khususnya tentang kearifan lokal yang berbasis cinta lingkungan sehingga dapat diimplementasikan dalam kurikulum Merdeka Belajar
Acara ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Melawi yaitu bapak Yusseno, S.Pd., M.M. dimana beliau memberikan support yang luar biasa kepada IGI kabupaten Melawi dan Guru-guru dari berbagai jenjang untuk sama-sama bergerak membangun Karakter dan Akhlak Mulia dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Pada kesempatan ini juga, Ketua Igi Melawi, Sunarsih, S.Kom. menuturkan bahwa manfaat untuk guru-guru yang mengikuti pelatihan ini adalah agar  guru-guru tersebut bisa mengimplementasikan kearifan lokal masing-masing menjadi budaya sekolah dan diterapkan ke dalam kurikulum merdeka belajar.
Antusiasme para guru dalam setiap kegiatan workshop IGI, sangat baik, ini dapat dibuktikan dengan kehadiran peserta yang bukan hanya berasal dari Anggota IGI saja, namun juga dari berbagai organisasi profesi lainnya. Perkiraan jumlah peserta kali ini sekitar 100 orang lebih yang datang dari berbagai jenjang pendidikan, baik PAUD, TK, SD/MI, SMP/MTs, sampai ke jenjang SMA/SMK, baik sekolah Negeri maupun Swasta.
Disela-sela kesibukannya, Sunarsih, S.Kom. selaku Ketua IGI Melawi berpesan "semoga guru-guru di Kabupaten Melawi ini dapat memajukan dunia pendidikan yang disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing, ditambah lagi dengan adanya kurikulum merdeka dimana para guru diberi kebebasan  dalam Praktek Pembelajaran untuk mengembangkan karakter-karakter yang ada di sekolah masing-masing demi memajukan dunia pendidikan kita ini agar tercipta siswa-siswi yang cerdas, kreatif, berakhlak mulia, dan berpikir secara mandiri". (STC)

Senin, 20 Juni 2022

Visi dan Misi Ikatan Guru Indonesia (IGI)

Visi IGI

IGI memiliki visi memperjuangkan mutu, profesionalisme, dan kesejahteraan guru Indonesia, serta turut secara aktif mencerdaskan kehidupan bangsa.

Misi IGI 

Mewujudkan peningkatan mutu, profesionalisme, kesejahteraan, perlindungan profesi guru, dan pengabdian kepada masyarakat. Menjadi sarana dan wadah interaktif guru untuk tukar-menukar pengalaman, ide, dan berbagi dalam cara mengajar, pendekatan, metode, strategi dan teknik mengajar, serta hal-hal baru dalam dunia pendidikan. Memajukan pendidikan nasional, keguruan, dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Menjalin kerjasama dengan semua pihak untuk meningkatkan kemajuan pendidikan, mutu, profesionalisme, dan kesejahteraan guru.

 

Gagasan pendirian IGI berawal dari diskusi di media sosial antara beberapa guru dan para praktisi pendidikan, lalu dilanjutkan dengan kegiatan aksi nyata melalui pelatihan-pelatihan yang berfokus pada peningkatan kompetensi guru. pada mulanya IGI bernama Klub Guru Indonesia (KGI). Antusiasme yang ditunjukkan para pendidik di berbagai kota bahkan sampai ke pelosok Indonesia sangat baik. Ini dibuktikan dengan kegiatan yang diadakan KGI selalu disambut hangat. Beberapa kota dan propinsi bahkan mulai mendirikan perwakilan cabang/wilayah. Apresiasi yang diberikan Mendiknas, Dirjen PMPTK dan beberapa pejabat di Kemdiknas, serta dukungan pemerintah daerah (Gubernur dan Bupati/Walikota) setempat, diyakini makin mempercepat pertumbuhan organisasi ini.

Tidak lama berselang, Pemerintah mengesahkan KGI sebagai organisasi profesi guru dengan nama Ikatan Guru Indonesia (IGI), melalui SK Depkumham Nomor AHU-125.AH.01.06.Tahun 2009, tertanggal 26 November 2009. Sejak saat itu, semua atribut KGI, mulai dari website, logo, alamat mailing list, nama tabloid, blog, dan lain-lain, semuanya berubah menjadi IGI. Melalui organisasi ini, diharapkan para guru dapat memiliki motivasi internal dengan cara mau dan siap mengubah dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada pihak lain dan sekaligus bersiap menjadi motor penggerak perubahan bagi bangsa kearah yang lebih baik.Telah banyak upaya pemerintah agar guru lebih kompeten dan profesional menjadi mandul justru karena keinginan untuk berubah itu belum muncul dari diri guru sendiri. Menjadi guru harus merupakan pilihan pribadi dan bukan karena keterpaksaan. Berdiri tegar atau Mundur dengan sukarela adalah pilihan yang harus ditempuh. 

Motto Ikatan Guru Indonesia

“Sharing and Growing Together” adalah motto dari Ikatan Guru Indonesia akan menjadi support yang tepat bagi para guru dan siapa saja yang tertarik dan peduli pada pentingnya memajukan dunia pendidikan dan keguruan. Prinsip ini berarti bahwa para guru haruslah "Memberi" (to share) lebih dahulu agar ia dapat maju dan berkembang (to grow). Guru tidak ditampilkan dalam posisi pasif (penerima) belaka namun justru dalam posisi aktif (memberi dan berbagi dengan sesama).

Meskipun banyak halangan dan rintangan yang datang dalam mengembangkan pendidikan di masa sekarang maupun yang akan datang, tetapi dengan segenap jiwa dan raga yang ada, IGI yakin bahwa IGI adalah satu-satunya cerminan Organisasi mapan dan universal serta mampu beradaptasi dengan zaman. Semoga apa yang menjadi cita-cita luhur bangsa, dapat terlaksana dalam Rahmat Tuhan yang maha Esa, aamiinn. 

(Admin)